Sistem Struktur Inti Bangunan Tinggi / (Core Structure)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Para pembaca Beranda | Arsitektur yang Inn Syaa Allah dilindungi Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dimanapun anda berada.

Kali ini admin akan membahas secara ringkas tentang Sistem Struktur Inti Bangunan Tinggi / (Core Structure), berikut link referensi yang telah tercantum dibawah ini.

Silahkan download buku dibawah ini;



Sistem-sistem struktur pada bangunan merupakan inti kekokohannya bangunan diatas permukaan tanah. Sistem struktur ini berfungsi menahan dan menyalurkan beban gaya horizontal dan vertikal secara merata pada sistem-sistem struktur inti dan struktur pendukung, sehingga bangunan dapat memikul beban horizontal dan vertikal maupun gaya lateral.

Dalam artikel ini penulis mencoba mengenalkan beberapa sistem struktur inti bangunan. Seiring perkembangan teknologi, dunia konstruksi pembangunan tentu memiliki inovasi sistem struktur yang dikombinasikan dengan jenis struktur baru, hal ini menjadi inovasi yang luar biasa dalam mengembangkan pembangunan.

Berikut ini adalah jenis-jenis sistem struktur inti bangunan.

  • Sistem struktur dinding pendukung sejajar (parallel bearing walls)

Sistem ini terdiri dari unsur bidang vetikal yang di perkuat dengan berat dinding itu sendiri, sehingga mampu menahan gaya aksial lateral secara efisien. Sistem struktur dinding sejajar ini digunakan pada bangunan-bangunan apartemen yang tidak membutuhkan ruang bebas yang luas dan sistem-sistem mekanisnya tidak memerlukan struktur inti.

Silahkan kunjungi link berikut dibawah ini untuk detail informasi

  • Sistem struktur inti dan dinding pendukung (core and bearing walls)

Sistem ini berupa bidang vertikal yang membentuk dinding luar dan mengelilingi sebuah struktur inti. Hal ini memungkinkan ruang interior terbuka yang bergantung pada kemampuan bentangan dari struktur lantai. Sistem ini memuat sistem-sistem transportasi mekanis vertikal serta menambah kekakuan bangunan.


  • Sistem struktur boks berdiri sendiri (self supporting boxes)

Sistem ini merupakan unit tiga dimensi prefabrikasi yang menyerupai bangunan dinding pendukung yang diletakan di suatu tempat dan di gabung dengan unit lainnya. Sebagai contoh boks-boks ini di tumpuk seperti bata dengan pola "English Bond" sehingga tersusun seperti balok dinding berselang-seling.


  • Sistem struktur plat terkantilever (cantilever slab)

Pemikulan plat lantai dari sebuah inti pusat akan memungkinkan ruang bebas kolom yang batas kekuatan platnya adalah batas besar ukuran bangunan. Sistem ini memerlukan banyak besi, terutama apabila proyeksi pelat sangat besar. Kekakuan plat dapat di tingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik pratekan.


  • Sistem struktur plat rata (flat slab)

Sistem ini terdiri dari bidang horizontal yang umumnya adalah plat lantai beton tebal dan rata yang bertumpu pada kolom. Apabila tidak terdapat penebalan plat pada bagian atas kolom, maka sistem ini di katakan sistem plat rata. Pada kedua sistem ini tidak terdapat balok yang dalam (deep beam) sehingga tinggi lantai bisa minimum.


  • Sistem struktur interspasial (interspasial)

Sistem struktur rangka tinggi selantai yang terkantilever diterapkan pada setiap lantai antara untuk memungkinkan ruang fleksibel di dalam dan di atas rangka. Ruangan yang berada di dalam lantai rangka di atasnya dapat di gunakan sebagai wadah untuk kegiatan aktivitas lainya.

  • Sistem struktur gantung (suspended)

Sistem ini dapat memungkinkan penggunaan beban secara efisien dengan menggunakan penggantungan sebagai pengganti kolom untuk memikul beban lantai. Kekuatan unsur tekan pada sistem ini harus dikurangi sebab adanya bahaya tekuk, berbeda dengan unsur tarik yang dapat mendaya gunakan kemampuan secara maksimal. Kabel-kabel ini dapat meneruskan beban gravitasi ke rangka di bagian atas yang terkantilever dari inti pusat.

Referensi;

  • Sistem struktur rangka selang-seling (staggered truss)

Rangka tinggi yang se disusun sedemikian lantai rupa sehinga pada setiap lantai bangunan dapat menumpangkan beban di bagian atas suatu rangka begitupun di bagian bawah rangka di atasnya. Selain memikul beban vertikal, susunan rangka ini akan mengurangi tuntutan kebutuhan ikatan angin dengan cara mengarahkan beban angin ke dasar bangunan melalui struktur balok-balok dan plat lantai.


  • Sistem struktur rangka kaku (rigid frame)

Sistem struktur ini terdiri dari kolom dan balok yang bekerja saling mengikat satu dengan yang lainnya. Kolom sebagai unsur vertikal yang bertugas menerima beban dan gaya, sedangkan balok sebagai unsur horizontal media pembagi beban dan gaya. Sistem ini biasanya berbentuk pola grid persegi, organisasi grid serupa juga di gunakan untuk bidang horizontal yang terdiri atas balok dan gelagar. Dengan keterpaduan rangka spasial yang bergantung pada kekuatan kolom dan balok, maka tinggi lantai ke lantai dan jarak antara kolom penentu menjadi pertimbangan rancangan.


  • Sistem struktur rangka kaku dan inti (rigid frame and core)

Rangka kaku akan bereaksi terhadap beban lateral. Terutama melalui lentur balok dan kolom. Perilaku demikian berakibat ayunan (drift) lateral yang besar sehingga pada bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan tetapi apabila di lengkapi dengan struktur inti, maka ketahanan lateral bangunan akan sangat meningkat karena interaksi inti dan rangka. Sistem inti ini memuat sistem-sistem mekanis dan transportasi vertikal.


  • Sistem struktur rangka kaku dan inti (rigid frame and core)

Sistem ini terdiri dari gabungan rangka kaku (atau bersendi) dengan rangka geser vertikal yang mampu memberikan peningkatan kekuatan dan kekakuan struktur. Rancangan sistem struktur dapat berdasarkan pada penggunaan rangka untuk menahan beban gravitasi dan rangka vertikal untuk beban angin yang serupa dengan rangka kaku dan inti.


  • Sistem struktur rangka belt-trussed dan inti (belt-trussed frame and core)

Sistem struktur belt-trussed bekerja mengikat kolom fasade ke inti bangunan sehingga meniadakan aksi terpisah rangka dan inti pengakuan ini dinamai "cap trussing" apabila berada pada bagian atas bangunan, dan dinamai "belt-trussed" apabila berada di bagian bawahnya.


  • Sistem struktur tabung dalam tabung (tube in tube)

Dalam struktur ini, kolom dan balok eksterior di tempatkan sedemikian rapat sehingga fasade menyerupai dinding yang diberi pelubangan (untuk jendela). Seluruh bangunan berlaku sebagai tabung kosong yang terkantilever dari tanah. Inti interior (tabung) dapat meningkatkan kekakuan bangunan dengan cara ikut memikul beban bersama kolom-kolom fasade tersebut.

  • Sistem struktur kumpulan tabung (bundled tube)

Sistem struktur ini dapat di gambarkan sebagai suatu kumpulan tabung-tabung terpisah yang membantuk tabung multi-use. Pada sistem ini kekakuan akan bertambah. Sistem ini dapat memungkinkan bangunan mencapai bentuk yang paling tinggi dan daerah lantai yang sangat luas.


Artikel diatas memuat ringkasan beberapa jenis Sistem Struktur Bangunan Tinggi yang di terapkan pada beberapa bangunan tinggi di indonesia. Hal ini memungkinkan bangunan dapat bertahan untuk dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Artikel ini sedang dalam tahap pengembangan untuk menampilkan detail referensi yang valid dari ringkasan jenis-jenis sistem struktur diatas. Silahkan berkunjung lagi untuk melihat update informasi referensi yang valid.

Berbagi perkembangan ilmu bedasarkan referensi yang valid merupakan tujuan kami sehingga tidak menimbulkan kekeliruan pemahaman para pembaca yang mengunjungi situs ini.   

Sekian pembahasan artikel diatas, semoga bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Silahkan memberikan komentar jika diperlukan perbaikan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Comments

Popular posts from this blog

Bangunan Komersial